Skip to main content

10 kesalahan umum belajar linux

10 kesalahan umum belajar linux


Pengguna desktop baru di Linux sering kali membuat banyak kesalahan dan ini mungkin terjadi pada kita semua yang baru pindah ke Linux. Tidak mudah memang jika harus pindah dari satu sistem operasi yang begitu lama kita gunakan, seperti Windows, ke sistem operasi Linux yang jelas-jelas sangat berbeda.

Dibawah ini ada 10 kesalahan umum yang sering dibuat oleh para pemula Linux (newbie) ketika mereka menggunakan Linux. Dengan mengetahui kesalahan-kesalahan yang umum tersebut, diharapkan nantinya dapat sedikit mengurangi rasa frustasi menggunakan Linux.


1. Beranggapan sedang menggunakan Windows

Rata-rata dari kita tahu Windows sejak pertama kali kita mengenal komputer sehingga tidaklah aneh jika begitu kita berpindah ke Linux, kita selalu membandingkan segala hal yang ada di Windows harus sama dengan yang ada di Linux. Padahal antara Windows dan Linux adalah dua sistem operasi yang berbeda sehingga cara kerjanya pun tidak akan persis sama.

2. Mencoba untuk menjalankan file exe

File-file exe tidak akan bisa dijalankan di Linux kecuali kita sudah menginstal program WINE. Hal ini kerap membuat kecewa para pengguna baru karena mereka tidak bisa menggunakan atau menginstal aplikasi Windows di Linux. Kembali kepada poin nomer satu bahwa Linux adalah sebuah sistem operasi yang cara kerjanya berbeda dengan Windows.

3. Memilih distibusi (distro) Linux yang salah

Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh pengguna baru adalah memilih distro Linux yang salah. Bayangkan seorang pengguna baru yang memilih Gentoo atau Slackware atau Fedora, meskipun ketiga distro Linux tersebut adalah distro yang cukup bagus tapi untuk para pengguna baru kemungkinan dapat membuat mereka tidak betah menggunakannya. Gunakan distro Linux yang dibuat khusus untuk pengguna baru.

4. Tidak dapat menemukan software

Para pengguna baru banyak yang bermigrasi dari Windows, dan mereka mengira untuk mendapatkan software baru sama seperti di Windows. Di Linux agak berbeda, para pengguna baru perlu mengenal tool manajemen paket dari distro Linux yang mereka gunakan, seperti Synaptic, Packagekit dan Ubuntu Software Center. Dengan tool itulah nantinya kita dapat menemukan serta menginstal berbagai macam software.

5. Mengirim dokumen OpenOffice ke pengguna Microsoft Office dalam format default

Yang ini banyak terjadi karena para pengguna baru di Linux berpikir dokumen yang mereka buat serta simpan secara default menggunakan OpenOffice dapat secara otomatis dibuka oleh pengguna Microsoft Office. Jika ada kasus seperti itu maka jangan simpan secara default, tapi gunakan Save As (Simpan sebagai) dan pilih format dokumen untuk Microsoft Office (.doc atau .xls).

6. Menghindari command line

Jangan malu dan malas untuk belajar command line di Linux, karena setelah kita tahu keajaiban command line nantinya kita akan semakin betah menggunakan Linux. Disinilah yang banyak terjadi, para pengguna baru malu dan malas untuk menggunakan command line dan lebih memilih perintah berbasis grafis.

7. Terlalu cepat menyerah

Banyak dari kita mungkin pernah mengalami hal ini. Menganggap Linux sulit untuk dipelajari dan digunakan sehingga hanya dalam waktu beberapa jam menggunakannya saja langsung berpikir untuk menyerah dan kembali menggunakan Windows. Bisa karena biasa, itulah sebuah kalimat bijak yang mengajak kita untuk membiasakan sesuatu hal agar bisa.

8. Mengira hirarki direktori Windows persis sama dengan di Linux

Tidak ada C: di Linux atau juga karakter "" atau penggunaan spasi untuk nama file. Yang perlu diingat adalah di Linux semuanya dimulai dari / dan direktori pengguna yang paling penting adalah direktori home mereka (aka ~/ aka /home/USERNAME/).

9. Menunda update

Kesalahan yang ini tidak hanya dilakukan oleh pengguna baru saja, tapi pengguna lama dan sekelas admin pun banyak yang menunda update. Padahal dengan rutin mengupdate sistem Linux kita akan memastikan sistem lebih aman.

10. Login ke sistem sebagai root

Jangan login ke sistem sebagai root, namun login sebagai user biasa dan gunakan account root hanya bila benar-benar dibutuhkan saja.

source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5452931

Comments

Popular posts from this blog

2 7 stable 9 vs TProxy on Ubnt

2 7 stable 9 vs TProxy on Ubnt Quote: idealnya proxy itu emang harus transparent. namun untuk squid2.7stable9 belum bener2 transparent. lah maksudnya transparent gimana? gini lho.. ketika client di bawah proxy request http yang masuk ke proxy kan ip client. trus yang keluar malah ip proxy. emang namanya transparent. cuman blom transparent menurut ane. kalo kita bikin proxy model gini dan mau limit traffic ya susah.. karena yang keluar dari proxy adalah ip proxy. bukan ip client. lah trus setelah pake TProxy hasilnya gimana? diharapkan setelah pake TProxy ip yang keluar dari proxy bener2 pure ip client. bukan proxy. jadi lebih mudah untuk management bandwidth. udah ngerti kan? (mudah2an blom) POC tweak dulo systemnya supaya traffic bisa lebih optimal Code: echo "*             soft    nofile          65535" >> /etc/security/limits.conf echo "* ...

15 Bishoujo Hyouryuuki Episode 01 Subtitle Indonesia

15 Bishoujo Hyouryuuki Episode 01 Subtitle Indonesia Admin Re-Hamatora Episode 01 Download FileTrip 12/09/2015 SUB StreamMoe 12/09/2015 SUB OpenLoad 12/09/2015 SUB U-Tube 12/09/2015 SUB

10 Gaming Gear Gak Penting Dengan RGB LED untuk Melengkapi Koleksimu

10 Gaming Gear Gak Penting Dengan RGB LED untuk Melengkapi Koleksimu Fenomena lampu RGB untuk produk-produk komputer bertema gaming kini tentunya semakin menjamur. Dengan berbagai merk yang tidak mau ketinggalan untuk memeriahkan pesta cahaya warna-warni untuk produk-produk yang dibuat oleh mereka. Mungkin pada awalnya tren ini hanya terjadi pada mouse, keyboard, dan kipas untuk case. Namun, dengan semakin  �hype�-nya  trend RGB ini penyematan lampu LED mulai menjalar ke perlengkapan lain mulai dari LED case, RAM, bahkan ke Motherboard. Bahkan, para produsen pun mulai menggila untuk menempatkan lampu LED ini ke barang-barang perlengkapan gaming lain yang bahkan terasa tidak penting. Berikut daftar 10 Gaming gear gak penting dengan RGB LED yang bisa kamu tambahkan untuk koleksimu. advertisement Gaming Guide: PC Awet Low Budget untuk eSports 1. Razer Firefly Daftar ini tentunya tidak akan afdol bila tidak dimulai dengan produk  Razer.  Salah satu merk yang ikut me...